Saturday, December 31, 2016

ELEKTROKIMIA

Elektrokimia adalah reaksi redoks yang bersangkut paut dengan listrik.
Reaksi elektrokimia dibagi menjadi 2, yaitu:
  • Sel galvani/sel volta adalah reaksi redoks yang menghasilkan listrik. Contohnya baterai.
  • Sel elektrolisis adalah listrik yang mengakibatkan reaksi redoks. Contohnya adalah pemurnian logam dan pelapisan logam
  •  
  •  

    Sel galvani/sel volta

    Galvanic cell labeled-id.svg
    Pada gambar di atas, logam Zn akan mengalami oksidasi, sedangkan logam Cu akan mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah:
    Zn → Zn2+ + 2 e, E0 = 0,76 volt
    Cu2+ + 2 e → Cu, E0 = 0,34 volt
    Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu, Esel = 1,1 Volt.
    Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan anion dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian sehingga reaksi dapat berlangsung terus-menerus.

    Notasi sel

    Untuk sel volta, penulisannya adalah: anoda || katoda atau zat yang teroksidasi || zat yang tereduksi
    Seperti pada contoh diatas, berarti notasi selnya adalah:
    Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu, Esel= 1,1 volt

    Sel Elektrolisis

    Electrolysis cell labeled-id.svg
    Sel elektrolisis adalah arus listrik yang menimbulkan reaksi redoks.
    Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang akan teroksidasi.
    Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan zat yang ada, yaitu:
  • kation (K+) atau
  • air (H20) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang disebutkan, cairan atau lelehan.)
Pada anoda, terdapat 3 kemungkinan zat yang ada, yaitu:
  • anion (A-) atau
  • air (H20) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang disebutkan, cairan atau lelehan.)
  • elektroda, elektroda ada 2 macam, inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pt, C, dan Au).
Ada berbagai macam reaksi pada sel elektrolisis, yaitu:
  • Reaksi yang terjadi pada katoda
    • Jika kation merupakan logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al, dan Mn, maka reaksi yang terjadi adalah 2 H20 + 2 e → H2 + 2 OH-
    • Jika kationnya berupa H+, maka reaksinya 2H+ + 2 e → H2
    • Jika kation berupa logam lain, maka reaksinya (nama logam)x+ + xe → (nama logam)
  • Reaksi yang terjadi pada anoda
    • Jika elektroda inert (Pt, C, dan Au), ada 3 macam reaksi:
      • Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO3-, SO42-), maka reaksinya 2 H20 → 4H+ + O2 + 4 e
      • Jika anionnya OH-, maka reaksinya 4 OH- → 2H20 + O2 + 4 e
      • Jika anionnya berupa halida (F-, Cl-, Br-), maka reaksinya adalah 2 X(halida) → X (halida)2 + 2 e
    • Jika elektroda tak inert (selain 3 macam di atas), maka reaksinya Lx+ + xe